Properti Rumah Indonesia :Bergandeng Erat Raih Manfaat. Berkolaborasi untuk Aksi.
Properti rumah Indonesia masih punya agenda besar. Besarnya angka kekurangan rumah layak huni -atau yang sering disebut backlog – masih jadi masalah utama penyediaan rumah di Indonesia . Data BPS 2014 menyebutkan , “Berdasarkan konsep kepemilikan – dalam arti jumlah rumah tangga yang belum memiliki rumah sendiri- , kekurangan rumah mencapai 13,5 juta unit.
Ini adalah pekerjan rumah yang skalanya begitu besar untuk diserahkan ke hanya satu aktor saja: sektor swasta dengan penguasaan pasar properti Indonesianya, misalnya untuk membereskan semuanya. Pun sejujurnya juga tak bisa berharap pemerintah sendirian akan menyelesaikannya dengan tuntas.
Karenanya perlu dibangun cara berpikir baru, sebuah pola kerja terobosan . Guna menemukan solusi yang tidak saja tuntas, namun juga berjangka panjang. Walk the talk, creating a new path.
(Baca juga : Rumah Untuk Generasi Millennial. Alternatif Solusi)
Dan banyak yang menyakini, kita masih bisa menaruh harapan besar pada bagaimana membangun kemampuan berkolaborasi.
Lingkungan usaha properti rumah yang semakin kompetitif, tak terkecuali di dunia properti Indonesia, tidak saja menuntut daya saing yang lebih baik namun juga kapasitas berkolaborasi yang makin mumpuni. Ibarat tim sepakbola, lawan yang tangguh adalah keniscayaan. Dan untuk mengatasinya, tak ada jalan selain membangun kerjasama tim yang solid. Percaya pada rekan di sebelah bahu anda. Andalkan kemampuannya untuk bangun kekuatan bersama – sama.
Tidak lagi berpikir semata aku, atau hanya tentang anda. Kolaborasi adalah tentang kita. Beralih dari pola pikir menang-kalah, kolaborasi adalah tentang menang-menang. Untuk bersama bekerja lebih cepat dan lebih efisien. Menjadi produktif. Kebersamaan untuk meraih manfaat, kolaborasi mendorong kita mencapai tujuan properti Indonesia bersama kita.
Bagaimana memulainya?
Kolaborasi bermula dari aset utama: rasa saling percaya. Berangkat dari pemahaman bahwa semua pelaku – atau dalam hal ini – aktor dalam properti, beserta karakter dan pengalamannya masing – masing – adalah berharga. Ini artinya mencari solusi pembangunan rumah yang tidak bergantung hanya pada pihak pengembang swasta. Atau semata bertumpu pada sumberdaya pemerintah. Pelaku pembangunan yang lain, seperti koperasi juga perlu diberi akses dan kesempatan. Perlu dikembangkan untuk tidak saja membangun rumah, namun juga didorong menciptakan nilai tambah lingkungan hunian yang berkualitas, dari sisi fisik, sosial dan bahkan ekonomi. Demikian halnya dengan masyarakat madani yang masih besar potensi nya untuk bisa digerakkan.
(Baca juga : 5 Kriteria Apartemen Murah Ideal untuk Bujet Terbatas)
Metode teknologi punya peran yang tidak kecil. Teknologi bisa mengatasi dua dimensi dari kolaborasi , yakni (i) Membangun konsensus berbagai alternatif metode kerja, dan (ii) Merumuskan solusi dari kelompok kolektif dengan cara paling baik yang mewakili preferensi dari semua partisipan.
Apa yang RumahDimana.com lakukan
Kami di RumahDimana.com menyakini bahwa portal web bisa banyak berperan mendukung proses ini. RumahDimana.com bukan saja media untuk berkomunikasi antar pelaku pembangun properti Indonesia, namun juga platform bagi partisipasi aktif dan kolaborasi yang lebih bermakna. Kami terus berupaya menekan hambatan, mengatasi kendala , bagi para pelaku properti untuk bisa berkolaborasi.
Mari bergabung , berbagi peluang dan berkolaborasi, dengan banyak pelaku pembangunan properti lainnya – di RumahDimana.com. Daftar dengan email anda.