5 Kriteria Apartemen Murah Ideal untuk Bujet Terbatas
Seiring pertumbuhan populasi manusia, kebutuhan tempat tinggal meningkat. Di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung dan Surabaya, pembelian hunian berupa apartemen pun semakin tinggi. Seiring dengan kondisi terhambatnya transportasi pergi pulang kantor, ketersediaan fasilitas, maka pilihan bertempat tinggal di kota menjadi logis dan semakin relevan. Selain untuk ditinggali, apartemen juga dimanfaatkan sebagai instrumen investasi. Tak heran jika penawaran apartemen murah banyak diberikan oleh pengusaha properti.
Sebagai panduan membeli apartemen harga terjangkau, berikut ini hal-hal yang harus Anda perhatikan:
1. Apartemen Murah pun Bisa Punya Lokasi Strategis
Lakukan survei beberapa apartemen yang memenuhi kriteria Anda untuk menentukan mana yang paling tepat dari segi lokasi. Umumnya prioritas utama ialah strategis dan mudah diakses serta dekat dengan fasilitas publik seperti bank, rumah sakit, dan pusat perbelanjaan, setidaknya minimarket. Pastikan letak apartemen juga tak jauh dari tempat Anda beraktivitas sehari-hari seperti kantor, kampus, atau sekolah. Lokasinya juga harus dapat diakses dengan kendaraan umum atau dekat dengan stasiun kereta api, halte, ataupun terminal. Kemudahan akses transportasi publik menjadi tren baru sekarang ini , apalagi di saat semakin banyaknya pilihan moda transportasi massal seperti Bus Rapid yang ada di Semarang dan Yogyakarta. Dan MRT di Jakarta.
2. Apartemen Murah bisa juga punya Fasilitas cukup Lengkap
Harga menentukan rupa. Prinsip ini juga berlaku pada apartemen. Memilih apartemen murah artinya Anda harus siap menerima fasilitas yang tak sebagus pada apartemen elite. Meski demikian, tetap harus memperhatikan fasilitas apa saja yang ditawarkan.
Pilih apartemen yang menawarkan fasilitas dasar seperti minimarket, sarana olahraga, tempat parkir, gerai ATM, dan ruang terbuka hijau serta fasilitas keamanan.
(Baca juga: Begini Cara Jual Beli Rumah yang Aman)
3. Status Tanah Milik Pengembang
Membeli produk properti bukan sekedar membeli bentukan fisiknya saja: material semen, rangka besi dan batu. Lebih dari itu, yang super penting dan perlu diperhatikan adalah legalitasnya. Hak dan legalitas yang melekat pada produknya. Pastikan status tanah tempat berdirinya apartemen bukanlah tanah sewa atau tanah sengketa. Status bangunan juga seharusnya sudah menjadi hak milik pengembang, bukan berstatus aset milik negara atau pemerintah daerah yang boleh digunakan dalam jangka waktu tertentu. Karena jika waktunya habis, tanah dan bangunan perlu diserahkan kembali kepada pemiliknya.
Jika Anda serius berminat membeli apartemen, hal pertama yang bisa dilakukan kaitan legalitas apartemen ialah meminta salinan sertifikat induk atau Hak Guna Bangunan (HGB) dari lahan yang dibangun. Jika ada waktu luang, berkunjunglah ke BPN untuk melakukan riset kecil – kecilan terkait hak atas tanah tersebut. Sekarang amat mudah menanyakan hal tersebut ke loket informasi BPN.
(Baca juga: Yukk Simak 4 Tips Memilih Rumah Cluster untuk Hunian Sekeluarga)
Kemudian terkait legalitas pembeli, pastikan dokumen kepemilikan juga tidak bermasalah, misalnya menjadi agunan pinjaman di bank. Proses jual beli sebelum pembangunan rumah susun selesai, dapat dilakukan dengan PPJB di hadapan notaris, dan bukan bawah tangan. Pastikan juga Anda sebagai pihak pembeli tercantum dalam ‘badan’ surat AJB atau PPJB nya, tidak dituliskan hanya dalam lembar lampiran surat legalitas. Cermati juga bahwa setelah terjadi serah terima, pembeli berhak menempati unit apartemen atau rusun yang dibelinya. Apa buktinya sebagai dasar? Bukti yang harus dimiliki adalah sebuah sertifikat hak milik atas satuan rumah susun dengan dokumen yang terdiri dari salinan buku tanah dan surat ukur tanah, gambar denah satuan apartemen bersangkutan, dan pertelaan terkait besarnya hak bersama.
Pastikan juga lokasi tanahnya bukan di golongan komersial, karena akan mempengaruhi besarnya tagihan listrik, air, dan kebersihan yang lebih tinggi daripada kawasan di golongan residensial (hunian).
4. Sesuai dengan Rencana Masa Depan Anda
Berbeda dengan hunian tapak, produk apartemen pada dasarnya bukanlah rumah tumbuh yang bisa diperluas – ditambahi kamar atau lantai – seiring kebutuhan oleh tambahan anggota keluarga misalnya. Karena itu memilih apartemen untuk dibeli bukan hanya menggunakan pertimbangan saat ini saja. Bagi yang saat ini masih sendiri, mungkin tipe studio masih cocok, tetapi jika nantinya berkeluarga akan repot mencari hunian baru. Jika sudah ada rencana ke depan, sebaiknya persiapkan dari sekarang dengan memilih apartemen dua kamar, sehingga Anda tidak perlu mencari rumah baru setelah berkeluarga.
5. Tersedia Skema Pembayaran Kredit
Apartemen yang belum terbangun, bahkan masih berupa gambar bisa jadi harganya lebih murah. Namun itu juga berarti Anda ikut menanggung resiko jika proses konstruksinya nanti ternyata terhambat. Tentu dengan berbagai alasan, atau bahkan tidak terbangun sama sekali. Tidak satu dua kali kasus semacam ini terjadi.
Pertimbangan selanjutnya, cara pembayaran yang akan Anda lakukan. Jika bujet Anda terbatas, tentu sulit untuk membeli secara tunai. Solusinya Anda perlu menggunakan dana yang ada untuk membayar uang muka terlebih dahulu, kemudian sisanya menggunakan skema cicilan.
(Baca juga: Penting! Inilah Hubungan Covid19 dan Lingkungan Rumah yang Sehat)
Pembayaran cicilan bisa dilakukan menggunakan Kredit Pemilikan Apartemen yang bisa diajukan kepada bank yang menyediakan layanan ini. Namun, sistem cicilan memiliki kekurangan yaitu Anda harus mengeluarkan harga total yang lebih tinggi daripada harga sebenarnya.
Membeli apartemen murah memang memerlukan perencanaan yang matang seperti halnya hunian lain. Tak cukup dengan pertimbangan harga, harus juga memikirkan aspek kenyamanan dan keamanannya.