“Proyek Ibukota Baru di Indonesia: Siapa yang Sebenarnya Diuntungkan?”
"The powerful teach their own children how to maintain and wield power, while the less powerful teach their children to be powerless." - Bell Hooks.
Pendahuluan: Proyek Ibu Kota Baru di Indonesia dan Dampaknya terhadap Perekonomian
Indonesia saat ini sedang menghadapi proyek pembangunan infrastruktur besar-besaran yang bertujuan untuk memindahkan ibu kota negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur. Dijuluki Proyek Ibu Kota Baru (IKN) , upaya ambisius ini menjanjikan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di wilayah tersebut. Namun, seiring berjalannya proyek, semakin jelas bahwa manfaat dari proyek ini tidak dibagi secara merata di antara semua warga negara. Sebaliknya, proyek tersebut tampak utamanya melayani kepentingan kelompok oligarki kapitalis yang mendapat untung darinya.
Kelompok Oligarki: Bagaimana Elit Kapitalis Mendapat Untung dari Proyek Ibukota Baru
Bukan rahasia lagi bahwa Proyek Ibu Kota Baru adalah proyek besar yang membutuhkan investasi besar. Pemerintah telah mendapatkan pendanaan dari berbagai sumber, termasuk investor internasional dan konglomerat lokal. Bahkan juga gelontoran dana APBN. Namun, semakin jelas bahwa elit kapitalislah yang paling diuntungkan dari proyek ini. Oligarki ini memiliki sumber daya dan koneksi untuk memanfaatkan peluang yang disajikan oleh proyek, seperti kontrak pembebasan tanah dan konstruksi. Akibatnya, mereka menuai bagian terbesar dari keuntungan, sementara populasi umum tertinggal.
(Baca juga: Menaiki Anak Tangga Properti: Bagaimana Inovasi Pembiayaan Perumahan Memberdayakan Kelas Menengah di Negara Berkembang )
Masyarakat Umum: Bagaimana Penduduk Biasa Ditinggalkan
Proyek Ibu Kota Baru seharusnya membawa pertumbuhan dan pembangunan ekonomi ke Kalimantan Timur, tetapi kenyataannya mayoritas penduduk tidak merasakan manfaatnya. Pemindahan masyarakat lokal, kenaikan harga rumah, dan terbatasnya kesempatan kerja adalah beberapa contoh bagaimana proyek berdampak negatif pada masyarakat umum. Selain itu, kurangnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengembangan dan pelaksanaan proyek memperburuk masalah ini.
Solusi Alternatif: Bagaimana Proyek Ibukota Baru Dapat Didesain untuk Menguntungkan Semua
Meskipun jelas bahwa Proyek Ibu Kota Baru saat ini melayani kepentingan elit kapitalis daripada rakyat biasa, sebetulnya tidaklah harus seperti itu. Ada solusi alternatif yang dapat diterapkan untuk memastikan bahwa proyek tersebut bermanfaat bagi semua warga negara. Misalnya, pemerintah dapat memprioritaskan bisnis dan pekerja lokal dalam pemberian kontrak – sambil mengatasi masalah kapasitas tentunya, atau menciptakan sistem keterlibatan dan partisipasi masyarakat yang otentik dalam pengembangan dan pelaksanaan proyek. Dengan mengambil pendekatan yang lebih inklusif dan berkeadilan, Proyek Ibu Kota Baru benar-benar dapat membawa pertumbuhan dan pembangunan ekonomi bagi seluruh warga negara, sebagai mana amanah para founding father.
)
Kesimpulan: Pentingnya Mengutamakan Kepentingan Ekonomi Pro Rakyat dalam Pembangunan Infrastruktur
Proyek Ibu Kota Baru di Indonesia merupakan proyek masif yang berpotensi membawa pertumbuhan ekonomi dan pembangunan yang signifikan ke wilayah tersebut. Namun, sebagaimana yang terjadi, proyek tersebut terutama melayani kepentingan elit kapitalis daripada masyarakat umum. This is unacceptable, dan langkah-langkah harus diambil untuk memastikan bahwa proyek menguntungkan semua warga negara. Dengan mengutamakan kepentingan ekonomi yang berpihak pada rakyat, yang sejatinya pro-people , Proyek Ibu Kota Baru benar-benar dapat membawa perubahan positif yang dijanjikannya. Sangat penting untuk diingat bahwa proyek pembangunan infrastruktur seperti ini harus inklusif, adil, dan transparan, daripada melayani kepentingan segelintir orang.
Tim RumahDimana.com