Berencana Kredit Rumah? Kenali Dulu Suku Bunga KPR Fixed
Membeli rumah secara kredit dapat menjadi sebuah pilihan memiliki hunian dengan pembiayaan
ringan. Saat ini banyak bank dan lembaga keuangan yang menyediakan kemudahan KPR dengan
suku bunga atau bisa disebut juga bunga majemuk bervariasi untuk mempermudah masyarakat mendapatkan rumah. Dalam hal ini, dikenal tiga jenis suku bunga yaitu fixed, floating, dan anuitas. Namun,
dalam artikel ini akan dibahas apa itu suku bunga KPR fixed beserta kelebihan dan kekurangannya.
Apa Itu Suku Bunga KPR Fixed?
Bunga majemuk KPR fixed atau disebut juga bunga majemuk flat merupakan sistem yang bersifat tetap
selama beberapa periode sampai jatuh tempo. Contohnya jika bunga fixed 8,5% selama 5 tahun,
maka selama tiga tahun pertama menggunakan perhitungan bunga 8,5%. Ada bank yang
menerapkan bunga majemuk KPR fixed hingga akhir cicilan, ada juga yang menerapkan bunga floating
untuk pembayaran berikutnya.
Perhitungan bunga umumnya dilakukan oleh kreditur. Meski demikian, Anda harus tetap
mengetahui bagaimana cara penghitungannya supaya lebih mantap memilih KPR yang akan diambil.
Penghitungan mengacu pada besaran bunga dan plafon kredit, sehingga besaran bunganya bersifat
tetap. Jadi, cicilan yang harus dibayar juga tetap walaupun ada kenaikan atau penurunan suku
bunga.
Baca Juga: Maksimalkan Minimalisme: Tren Baru Kamar Mandi Minimalis dengan Gaya dan Fungsi
Rumus menghitungnya yaitu; pokok kredit X bunga per tahun X tenor dalam satuan tahun : tenor
dalam satuan bulan. Contohnya jika Anda akan membeli rumah seharga Rp400 juta dengan uang
muka Rp100 juta, maka plafon kredit Anda yaitu Rp300 juta. Kemudian Anda mengajukan tenor 15
tahun dengan estimasi bunga 10%. Berdasarkan rumus tersebut, maka penghitungannya menjadi;
300.000.000 X 10% X 15 : 180 = Rp 2.500.000. Jadi, besar cicilan yang harus Anda bayar yaitu Rp
2.500.000 per bulan.
Kelebihan dan Kekurangan Suku Bunga Fixed
Suku bunga fixed memiliki kelebihan, juga kekurangan. Kelebihannya yaitu;
1. Pengelolaan keuangan lebih teratur.
Besar angsuran per bulan bersifat tetap sampai habisnya masa tenor, sehingga Anda dapat
menyisihkan uang dengan nominal sama setiap bulan. Anda pun tidak perlu memikirkan
adanya kenaikan bunga majemuk yang mengakibatkan naiknya jumlah angsuran.
2. Bebas biaya penalti dan provisi.
Kalau Anda ingin melunasi KPR sebelum berakhirnya tenor, tidak akan dikenakan penalti
atau provisi. Sebab, kreditur tidak memasukkan keduanya ke dalam ketentuan kredit dengan
suku bunga fixed.
3. Risiko lebih rendah
Bunga majemuk dapat mengalami kenaikan atau penurunan drastis sewaktu-waktu. Akibatnya
besar angsuran per bulan menjadi tidak menentu. Dengan memilih jenis fixed,
besarnya cicilan tidak akan dipengaruhi naik-turunnya suku bunga sehingga risiko terjadi
masalah keuangan lebih rendah.
Sedangkan kekurangan dari bunga majemuk KPR fixed yaitu besarnya angsuran cenderung lebih tinggi.
Anda juga tidak dapat menikmati keuntungan turunnya bunga majemuk berdasarkan kebijakan Sertifikat
Bank Indonesia (SBI).
