Kelebihan Dan Kekurangan Tinggal di Dalam Gang Sempit
Ada banyak orang di indonesia yang tinggal di rumah yang berlokasi di gang sempit, terutama di daerah perkotaan. Ibukota Jakarta sendiri memiliki 2.258 gang yang tersebar di 5 kota administrasi. Rumah-rumah kecil ini biasanya dibangun di bagian belakang, menghadap ke gang, dan termasuk kawasan padat penduduk. Saat ini, rumah gang sering digunakan sebagai properti sewaan atau sebagai tempat tinggal utama. Meskipun pasti ada keuntungan tinggal di rumah gang, ada juga beberapa kekurangan yang perlu dipertimbangkan.
Kelebihan Tinggal di Rumah Gang Sempit
Harga Terjangkau
Rumah di gang sempit biasanya memiliki harga yang cukup murah jika dibandingkan dengan rumah di komplek. Anda bisa membeli rumah di gang sempit mulai dari harga 200 jutaan. Sedangkan untuk sewa, kontrakan petakan masih menjadi primadona di kawasan gang sempit. Hal ini menjadi keuntungan bagi warga kelas menengah ke bawah agar mereka bisa memiliki hunian tetap.
Reduced Footprint
Banyak rumah gang berukuran kecil dan sederhana, yang bisa menjadi keuntungan bagi mereka yang ingin menjalani gaya hidup yang lebih minimalis. Rumah-rumah ini seringkali memiliki dampak lingkungan yang lebih kecil daripada rumah yang lebih besar.
Passive Income
Jika Anda memiliki rumah di gang, Anda mungkin bisa menyewakannya sebagai sumber pendapatan. Ini bisa menjadi pilihan bagus bagi mereka yang mencari cara untuk mengimbangi biaya tempat tinggal utama mereka atau bagi mereka yang tertarik untuk bisnis rumah kontrakan.
Mudah Bersosialisasi
Karena keadaan rumah yang mepet dan saling berhadapan membuat para penghuni di gang lebih mudah untuk akrab. Hanya sekedar duduk di teras rumah pasti anda akan disapa oleh tetangga atau bahkan mengobrol untuk sekedar basa basi. Tentunya hal ini membuat anda bisa dengan mudah untuk minta pertolongan jika ada sesuatu.
Kontra Tinggal di Rumah Gang Sempit
Ruang Luar Terbatas
Biasanya, rumah di gang tidak mempunyai halaman tapi hanya ada teras saja. Karena rumah gang biasanya dibangun di atas lahan kecil, seringkali ruang luar yang tersedia terbatas. Ini bisa menjadi kerugian bagi mereka yang ingin halaman yang luas atau yang senang menghabiskan waktu di luar.
Kurangnya Paparan Sinar Matahari
Tergantung pada desain rumah, rumah gang mungkin menerima paparan cahaya matahari yang terbatas. Ini bisa menjadi kekurangan bagi mereka yang mengutamakan cahaya matahari dan lebih menyukai ruangan yang terang dan cerah.
Baca Juga: Perabotan Rumah Tangga yang Harus Dimiliki Di Rumah Pertama
Kebisingan
Tinggal di rumah gang bisa berisik, apalagi jika gang tersebut sering bisa menjadi jalan tembus ke suatu tempat dan sering dilalui pemotor. Belum lagi suara tetangga yang terlalu keras dan para pemuda yang gemar nongkrong menambah kebisingan lingkungan. Ini bisa menjadi kerugian bagi mereka yang peka terhadap kebisingan atau yang menghargai kedamaian dan ketenangan.
Akses Kendaraan dan Parkir
Karena rumah di gang sempit, parkir bisa menjadi tantangan. Banyak para penghuni gang memarkirkan motor mereka di pinggir jalan depan rumah mereka. Hal ini menjadikan akses jalan jadi lebih sulit. Untuk kendaraan bermobil, biasanya dekat dengan lokasi gang ada lahan parkir milik perorangan yang biasa di sewakan untuk para pemilik mobil. Harganya beragam mulai dari 150 ribu sampai 300 ribu perbulan. Meskipun tidak punya garasi, jangan sampai parkir mobil di pinggir jalan.
Kesimpulannya, tinggal di rumah gang bisa menjadi pilihan bagus bagi mereka yang menginginkan rumah terjangkau, bergaul, passive income dan pengurangan jejak lingkungan. Namun, ini mungkin bukan pilihan terbaik bagi mereka yang membutuhkan banyak ruang luar ruangan, cahaya alami, atau kedamaian dan ketenangan. Seperti halnya keputusan apa pun, penting untuk mempertimbangkan pro dan kontra dengan hati-hati dan mempertimbangkan prioritas dan gaya hidup Anda sendiri saat membuat keputusan.
