Faktor Penentu Harga Perumahan : Pertimbangan Sebelum Membeli
Membeli rumah bagaimanapun menjadi pilihan lebih baik ketimbang menyewa atau mengontrak. Karena membeli rumah berarti membangun equity diatas aset Anda. Harga tentunya menjadi salah satu pertimbangan penting dalam membeli hunian tempat tinggal. Pasalnya harga perumahan berkaitan dengan bujet dan kualitas perumahan itu sendiri.
Harga perumahan bagaimanapun juga erat kaitannya dengan konteks, warga di Vanouver Kanada, juga di Sydney Australia saat ini misalnya, mesti menghadapi naiknya harga properti di sana yang dipicu oleh maraknya investasi properti dari Tiongkok.
Di Indonesia sendiri, kekurang pasokan rumah mencapai sedikitnya 14 juta unit pada 2014. Sisi permintaan rumah yang tinggi Ini tentu membuat harga properti tetap tinggi. Kesenjangan ekonomi antar wilayah di Indonesia yang cukup tinggi. Pada kenyataannya Jakarta masih menjadi mesin pendorong ekonomi nasional. Banyak migrasi yang terjadi ke Jakarta. Kota – kota besar lain di Indonesia tidak bisa menciptakan lapangan pekerjaan sebesar Jakarta. Akibatnya permintaan akan rumah terus meningkat sementara sisi pasokan tidak bisa mengimbangi.
(Baca juga : Ingin Mengikuti Lelang Rumah untuk Mendapatkan Hunian Idaman? Perhatikan 6 Hal Ini )
Kenaikan harga juga dipicu oleh adanya pembangunan infrastruktur, sebagaimana alokasi anggaran subsidi BBM banyak dialihkan ke sektor infrastruktur. Harga properti ini banyak dikerek naik oleh ekspansi pembangunan properti tipe rumah tapak dan juga apartemen.
Harga properti di Jakarta terus merangkak naik, sementara banyak kelompok masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang masih kesulitan bahkan untuk memenuhi kebutuhan sewa rumahnya. Harga properti di Jakarta bisa jadi paling mahal di Indonesia, namun untuk kebutuhan yang lain, seperti sembako, bensin, air bersih, banyak kota – lain yang harganya lebih mahal ketimbang Jakarta.
Ada beberapa faktor yang menentukan harga sebuah properti. Berikut ini beberapa di antaranya.
1. Lokasi
Lokasi perumahan seperti lanskap, vegerasi, kualitas air, temperatur udara, dan lingkungan sangat menentukan harga. Misalnya, perumahan yang jauh dari tempat pembuangan sampah, bebas banjir, jauh dari saluran udara listrik tegangan tinggi, dan pemakaman umumnya harganya lebih mahal.
2. Aksesibilitas Rumah
Posisi rumah yang ada di dekat jalan utama harganya lebih tinggi dibandingkan yang agak ke dalam. Jika Anda tidak mempunyai mobilitas tinggi, posisi rumah tentu tidak menjadi prioritas. Begitu pun jarak rumah dari fasilitas publik seperti perkantoran, sekolah atau kampus, dan pusat perbelanjaan juga mempengaruhi harganya.
(Baca juga : Ini Alasan Mengapa Beberapa Artis Memilih Tinggal di Rumah Kontrakan )
3. Tipe Rumah dan Luas Bangunan
Luas bangunan dan jumlah ruang sangat menentukan harga perumahan. Tanah yang lebih luas tentu harganya lebih mahal. Begitu pun pengaturan ruang seperti berapa jumlah kamar, fasilitas kamar mandi di dalam kamar, dan taman.
4. Desain dan Material
Desain, material, dan pengerjaan bangunan sangat berpengaruh pada harga perumahan. Sebab, harga material premium dan pengerjaan yang rumit menjadikan harga jual akhir sebuah perumahan menjadi lebih mahal. Sebaliknya, jika desain dan pengerjaan dilakukan sekadarnya dan hanya menggunakan material standar, harganya jadi jauh lebih murah.
5. Fasilitas Ikut Menentukan Harga Perumahan
Fasilitas dalam rumah dan kompleks perumahan juga menjadi faktor penentu harga unit dalam perumahan tersebut. Contohnya, perumahan dengan fasilitas sarana olahraga dan rekreasi lengkap tentu lebih mahal dibandingkan perumahan yang tidak dilengkapi semua fasilitas tersebut. Jadi, apa saja fasilitas dalam kompleks perumahan yang ingin Anda beli perlu diselidiki terlebih dahulu.
6. Reputasi Pengembang
Reputasi yang dimiliki pengembang turut menjadi faktor penentu harga perumahan. Pengembang yang berpengalaman dan memiliki reputasi bagus biasanya hanya akan mendirikan perumahan di kawasan strategis dengan fasilitas lengkap. Pengembang juga akan menjadi nilai tambah jika Anda ingin menjual kembali unit rumah yang sudah dibeli.
7. Pajak dan Biaya Tambahan Lain
Biaya tambahan dalam pembangunan rumah ditanggung oleh pembeli. Oleh karena itu, Anda harus melihat biaya tambahan yang dikenakan seperti pajak, IMB, akta jual beli, bea balik nama, pembuatan sertifikat, hingga upah untuk notaris/PPAT. Besarnya pajak dan total biaya tambahan tersebut menjadikan harga unit rumah lebih mahal.
Selain ketujuh faktor penentu harga perumahan di atas, segmen pasar dari perumahan itu sendiri juga sangat mempengaruhi harga. Perumahan yang ditargetkan untuk golongan atau etnis tertentu umumnya lebih mahal daripada perumahan yang dibangun untuk semua lapisan masyarakat.