Living Off The Grid: Gaya Hidup Yang Populer Di Amerika Serikat
Living off the grid telah menjadi tren bagi banyak orang di Amerika Serikat yang ingin menjalani gaya hidup yang lebih mandiri dan sustainable. Ini adalah cara hidup yang hanya mengandalkan sumber energi terbarukan dan tidak bergantung pada jaringan listrik tradisional. Dalam artikel ini, kita akan menelusuri apa artinya living off the grid , manfaat dan tantangan gaya hidup ini, serta cara memulainya.
Living off the grid berarti Anda menghasilkan listrik dan air sendiri, serta menanam makanan Anda sendiri. Biasanya terjadi jika anda tinggal di daerah terpencil, jauh dari kota atau akses ke fasilitas umum terbatas. Orang yang living off the grid sering menggunakan sumber energi alternatif, seperti panel surya, turbin angin, dan tenaga air untuk menghasilkan listrik. Mereka juga mengumpulkan air hujan, menggunakan air sumur, dan seringkali memiliki sistem septik atau toilet pengomposan daripada sistem pembuangan limbah tradisional.
Manfaat
Salah satu manfaat utama hidup living off the grid adalah kemandirian. Anda tidak bergantung pada perusahaan pembangkit listrik untuk listrik dan air, yang berarti Anda tidak dikenakan biaya dan tidak ada gangguan layanan. Kemandirian ini juga dapat meluas ke produksi pangan, karena banyak pemilik rumah living off the grid menanam sayuran mereka sendiri dan memelihara ternak mereka sendiri. Hal ini membuat gaya hidup anda lebih berkelanjutan dan sehat, karena Anda memiliki kendali atas kualitas makanan yang Anda makan.
Manfaat lain dari hidup living off the grid adalah pengurangan jejak karbon. Dengan mengandalkan sumber energi yang terbarukan dan meminimalkan konsumsi sumber daya, Anda dapat mengurangi dampak terhadap lingkungan secara signifikan. Hal ini sangat penting karena dunia menghadapi tantangan perubahan iklim dan degradasi lingkungan.
Baca Juga: Setting Ruang Kantor di Rumah Agar Lebih Nyaman saat WFH
Tantangan
Namun, living off the grid juga memiliki tantangan tersendiri. Salah satu tantangan terbesar adalah biaya awal untuk menyiapkan sistem off-grid. Karena living off the grid membutuhkan investasi yang besar dalam panel surya, baterai, dan peralatan lainnya. Ini juga membutuhkan banyak perencanaan dan penelitian untuk memastikan bahwa sistem Anda dapat diandalkan untuk waktu jangka panjang.
Tantangan lainnya yaitu kebutuhan akan swasembada dan ketahanan. Saat Anda memutuskan untuk living off the grid, Anda bertanggung jawab atas semua aspek kehidupan Anda, mulai dari memproduksi makanan hingga memperbaiki peralatan ada. Ini membutuhkan kemauan belajar yang kuat, karena harus menguasai keterampilan di berbagai bidang seperti pertukangan dan pertanian.
Jika Anda mempertimbangkan untuk hidup living off the grid, ada beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk memulai. Langkah pertama adalah meneliti dan mempelajari living off the grid. Anda bisa membaca buku dan artikel, menghadiri seminar, dan berbicara dengan orang lain yang telah menjalani gaya hidup ini. Penting juga untuk menilai keterampilan dan sumber daya Anda sendiri, serta anggaran dan target Anda.
Setelah Anda melakukan penelitian, langkah selanjutnya adalah mulai merencanakan sistem off-grid Anda. Anda harus menentukan ukuran dan jenis sistem energi terbarukan yang Anda butuhkan, serta sistem pengelolaan air dan limbah. Penting juga untuk mempertimbangkan produksi pangan, seperti membuat kebun atau beternak.
Kesimpulannya, living off the grid adalah pilihan gaya hidup yang memerlukan perencanaan, penelitian, dan investasi yang signifikan. Tentunya hal ini menawarkan banyak manfaat, termasuk kemandirian, keberlanjutan, dan pengurangan jejak karbon. Namun, itu juga datang dengan serangkaian tantangannya sendiri, seperti kebutuhan untuk swasembada dan ketahanan. Jika Anda mempertimbangkan untuk seperti ini, penting untuk melakukan riset dan merencanakan dengan hati-hati, untuk memastikan keberhasilan mengadopsi gaya hidup alternatif ini.
